Anak SMA Pun Bisa Sukses dan Kaya

Mudah memang mengatakan bahwa kita harus sekolah karena dengan sekolah hidup kita tidak akan susah, atau kamu harus sekolah karena jaman modern kehidupan kita lebih sulit dan persaingan semakin berat.
Pernyataan ini tidak dapat disalahkan bahwa setiap orang atau orang tua menyekolahkan anaknya mempunyai keinginan agar menjadi sukses, karena dengan kesuksesan tersebut segala impian dapat tercapai. Oleh karena itu sekolah setinggi-tingginya menjadi impian setiap orang agar menjadi sukses.

Tapi apa benar dengan sekolah yang tinggi menjamin seseorang menjadi sukses? Pertanyaan ini sebenarnya tidak patut untuk dipertanyakan apalagi kita tahu bahwa rata-rata orang sukses karena memiliki pendidikan. Apalagi jaman sekarang orang yang tidak berpendidikan rata-rata mereka bekerja di sektor marginal yang tidak sebera diinginkan orang akan tetapi hanya orang-orang yang tidak mampu bersaing dalam dunia kompetisi yang semakin berat.

Hal ini seperti halnya yang dialami oleh Herman (bukan nama sebenarnya) salah satu warga di Kec. Sukadana Lampung, yang hanya bermodalkan ijazah SMA dia mampu memiliki usaha beromset milyaran rupiah dan memperkerjakan warga sekitar yang tidak sedikit.

Apa yang dilakukan oleh Herman juga sama dengan yang dilakukan oleh Gunawan seorang pengusaha ekspedisi dengan mobil Truck Fuso berjajar di rumah telah membuktikan bahwa meski pendidikannya hanya SMA ternyata kehidupannya lebih dari cukup bahkan sangat mewah. Memiliki beberapa orang supir dan karyawan serta arus kirim barang ke beberapa kota menjadikannya sukses di kampungnya.

Siapa sebenarnya Herman dan Gunawan tersebut? Apakah mereka anak pejabat daerah atau anak dari orang tua yang memiliki warisan berhekta-hektar tanah? Ternyata jawabannya tidak.
Mereka berdua berasal dari masyarakat petani yang dapat dibilang biasa saja, andaikan mereka berdua adalah orang kaya mungkin pendidikannya sudah sampai S3 atau S teler tapi mereka tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi tersebut lantaran orang tua yang pas-pasan.

Tapi mengapa bisa sukses ? Jawabannya adalah mereka orang yang tangguh, kuat, tabah, sabar, ulet, tekun dan selalu belajar dari orang-orang yang sudah berhasil. Sebut saja Herman, dengan berbekal keberanian awalnya dia membuka lapak dengan bisnis kecil-kecilan jual beli singkong, tapi karena prospeknya kurang baik, maklum saja waktu itu (sekitar tahun 1997) harga singgkoh paling mahal Rp 80,- / kg, tentu saja jika ingin mendapatkan hasil yang besar hanya isapan jempol, tapi karena ketabahannya dia tetap bertahan. 

Akhirnya sekira tahun 2000 dia mulai membuka usaha jual beli barang bekas (rongsokan) pada awalnya dengan modal kecil dan lama-kelamaan usahanya menjadi besar bahkan sekarang memiliki mesin penggiling plastik sendiri jadi ketika akan mengirimkan ke Jakarta plastik sudah berbentuk biji pasir dan harganya pasti jauh berbeda jika menjual plastik utuh.

Karena keteguhannya kini usahanya dapat dibilang paling berhasil dalam usaha barang bekas, dan dia mampu mengangkat karyawan di lingkungan sekitar.

Bagaimana dengan Gunawan, dengan pengalaman yang hampir sama dengan Herman tapi Gunawan ini memiliki usaha yang lebih bertahan karena sudah berpuluh-puluh tahun usaha ekspedisi ini tidak gulung tikar bahkan mobil fuso malah semakin bertambah. Apa rahasianya? Ternyata sikap jujur, konsisten, kerja keras, teliti dan hati-hati selalu menjadi prinsipnya, apalagi kepada para karyawannya selalu diberikan wejangan agar selalu jujur dan hati-hati karena dengan sikap tersebut orang lain akan selalu percaya dengan jasa yang kini tengah digelutinya.

Selain karena prinsip itu, Gunawan selalu mencari peluang dari setiap kesempatan, makanya wajar saja meski usaha ekspedisinya lancar dia bisa membuka peternakan ayam petelur dengan jumlahnya ribuan, sehingga tidak ada waktu kosong dalam hidupnya.

Kembali pada persoalan sekolah itu ingin pintar, mandiri atau ingin kaya? Tentu saja ketiga-tiganya tidak dapat dipisahkan akan tetapi ketika mereka ingin kaya tentu saja mereka harus melalui tahapan yang pertama yaitu pintar dahulu, pintar di sini bukan harus nilai 100 di ujian nasional, tapi mampu dalam bidang komunikasi baik secara verbal maupun non verbal, paham menggunakan uang apalagi jaman sekarang setiap transaksi harus melalui perbankan, ceck dan bermacam-macam metode transaksi jadi pintar di sini hal yang operasional dan dapat diterapkan, bukan pintar hayalan misalnya pintar rumus yang rumit-rumit dan lain sebagainya. Apalagi sikap mandiri merupakan prinsip hidup yang semestinya ditanamkan dalam diri calon pengusaha agar ketika memulai usaha mereka tidak lagi bergantung pada orang lain.

Berbeda sekali dengan anak jaman sekarang meski mereka sudah lulusan sarjana tapi pola pikir mereka masih kekanak-kanakan, selalu mengeluh dan meminta bantuan pada orang lain, apalagi ketika mencari pekerjaan mereka selalu menganggap usaha nonformal dianggap lebih rendah dari pekerjaan formal. Padahal kenyataannya banyak orang yang sukses karena kemandirian, dan kemampuan dalam mencari peluang dan bukan karena tingginya jenjang pendidikannya.

Selain karena faktor prinsip tersebut Herman dan Gunawan selalu belajar dengan pengusaha yang sudah sukses lantaran dari merekalah ilmu akan diperoleh. Sehingga wajar saja sekarang rekan usahanya juga semakin bertambah.

Oleh karena itu ketekunan, ketelitian, kehati-hatian, kejujuran serta kemampuan dalam mencari peluang merupakan modal awal agar menjadi sukses.

sumber: beandbe.mywapblog.com

0 Response to "Anak SMA Pun Bisa Sukses dan Kaya"

Post a Comment